di ambil dari materi seri guru belajar
Semangat Guru : Seri Kemampuan Nonteknis Dalam Adaptasi Teknologi
Saya Bukik Setiawan, seorang pemikir #MerdekaBelajar dan penggerak perubahan pendidikan. Sehari-hari menemani guru belajar di Yayasan Guru Belajar. Untuk mendapatkan konten pendidikan menarik, silahkan ikuti @Bukik di Twitter atau Instagram. Saya akan berbagi tentang metode belajar campuran yang sebentar lagi akan diterapkan diseluruh Sekolah.
Apa itu metode belajar campuran?
Kelas Campuran adalah kelas yang menerapkan pembelajaran campuran sehingga murid mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. Dengan mengadaptasi konsep dari Catlin R. Tucker dkk (2017) maka Bukik Setiawan (2021) mendefinisikan Pembelajaran Campuran (Blended Learning) sebagai program pendidikan yang memfasilitasi murid belajar dengan memenuhi 4 ciri ini
- Setidaknya mengikuti pembelajaran asinkron yang memungkinkan murid merdeka mengatur waktu, tempat, alur dan tempo belajarnya;
- Setidaknya mengikuti pembelajaran sinkron dengan pendampingan guru pada suatu waktu dengan moda belajar tertentu;
- Menghubungkan beragam modalitas program/mata pelajaran menjadi suatu pengalaman belajar terintegrasi;
- Membantu murid menjadi pelajar merdeka belajar (komitmen pada tujuan, mandiri pada cara dan reflektif) dalam mencapai sasaran belajar yang disepakatinya.
Apa saja yang akan dipelajari di Sesi Ini?
Berikut beberapa hal yang akan kita pelajari bersama tentang Pembelajaran Campuran untuk Menerobos Tantangan Pandemi COVID-19
- Apa tantangan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 (Ketidakpastian pandemi, Keragaman kondisi dan Penurunan capaian belajar)
- Apa miskonsepsi dan konsep sebenarnya pembelajaran campuran? (Tiga miskonsepsi pembelajaran campuran, Empat ciri pembelajaran campuran, Pembelajaran sinkron dan asinkron)
- Mengapa pembelajaran campuran adalah jawaban yang tepat?
a. Pembelajaran pada level yang tepat (teaching at the right level)
b. Pembelajaran yang fleksibelc. Pembelajaran abad ke-21
Selamat Belajar,
Bukik Setiawan