Hari Guru Nasional Tahun 2020

Selamat Hari Guru Nasional 2020. Jasamu tak kaaj tergantikan oleh apapun di dunia ini sampai kapanpun.

Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2020. Kebaikanmu akan selalu kami ingat, perjuanganmu akan selalu kami kenang, dimana pun dan kapanpun.

Terimakasih telah membimbing kami hingga sekarang. Selamat Hari Guru Nasional untuk seluruh guru di Indonesia.

Modul Matematika Aljabar

guru mapel : Irawan Bagus Panuntun, S.Pd

Konsep aljabar banyak digunakan dalam kehidupan, misalnya dalam bidang
perdagangan dan ekonomi. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, aljabar (algebra)
merupakan cabang matematika yang menggunakan tanda – tanda atau huruf – huruf untuk
menggambarkan atau mewakili angka – angka.
Kita seringkali menjumpai masalah yang tidak dapat langsung kita selesaikan,
khususnya masalah yang berkaitan dengan aljabar. Agar lebih mudah dalam menyelesaikan
suatu masalah, maka masalah tersebut harus dirubah dahulu dalam bentuk aljabar. Modul ini
menyajikan materi tentang bentuk aljabar dan unsur-unsurnya serta operasi hitung aljabar,
dengan harapan dapat memberikan penjelasan materi aljabar dalam kehidupan sehari – hari
sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik.
Saya menyadari dalam penulisan modul ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan di
masa mendatang. Besar harapan saya, semoga modul ini dapat diterima dan memberikan
manfaat kepada peserta didik.

Modul ini disusun dengan harapan dapat memberikan penjelasan materi aljabar, khususnya
unsur-unsur bentuk aljabar, dan operasi hitung bentuk aljabar yang dibutuhkan peserta
didik SMP/MTs. Modul ini dapat digunakan dengan atau tanpa pendidik yang memberikan
penjelasan materi.
Tujuan penyusunan modul ini dapat memfasilitasi peserta didik dalam memahami materi
aljabar. Selain itu diharapkan, dengan menggunakan modul ini peserta didik dapat belajar
dengan kecapatan belajar masing-massing dalam pembelajaran menggunakan sistem
individual.

MODUL SELENGKAPNYA SILAHKAN KLIK DI SINI

Kegiatan Pramuka SMP Negeri 1 Margasari di masa Covid-19

pembina pramuka : Bpk. Agus Umar Hakim, S.Pd

Sebagai sebuah gerakan nasional revolusi mental yang ingin diterapkan dalam pendidikan, Kemendikbud menetapkan lima nilai utama karakter yang saling berkaitan, membentuk jejaring nilai yang perlu dielaborasikan sebagai prioritas gerakan PPK. Kelima nilai karakter bangsa yang dimaksud yaitu religious, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas. Semua nilai karakter tersebut dapat diaplikasikan dalam aktivitas kepramukaan.

Untuk itu generasi milenial perlu diberi kesempatan bergelut dan menekuni kepramukaan dengan kegiatan positif yang bermakna selaras dengan penguatan pendidikan karakter.

Bila karakter generasi milenial sudah terbentuk, tentunya keberlangsungan hidup suatu bangsa akan bisa terus survival sebagaimana yang diharapkan. Tanggung  jawab untuk menjaga keutuhan NKRI akan terus digaungkan sampai dapat melintasi batasan ruang dan waktu. Generasi milenial pramuka ibarat tunas kelapa yang siap ditanam di setiap jengkal bumi pertiwi demi tetap tegak dan kokohnya bangunan bangsa ini.

Maka dari pada itu SMP Negeri 1 Margasari khususnya kepramukaan tetap melaksanakan kegiatanya selama masa pandemi salah satuanya mengubah jadwal yang saat normal dilakukan tiap hari jumat pukul 14.30 sd. 16.30 tapi sekarang di ganti tiap hari jumat pukul 09.30 sd. 11.00 dan sabtu pukul 11.00 sd. 11.30 seusai jam KBM .

KISI-KISI PAS Gasal TP.2020/2021

Berikut Kisi -Kisi PAS Gasal TP.2020/2021

Mapel PRAKARYA

  1. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 PRAKARYA kelas 7
  2. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 PRAKARYA kelas 8
  3. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 PRAKARYA kelas 9

Mapel B.INGGRIS

  1. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 B.INGGRIS kelas 7
  2. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 B.INGGRIS kelas 8
  3. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 B.INGGRIS kelas 9

Mapel Pend. Agama Islam dan BP

  1. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 Pend. Agama Islam dan BP kelas 7 ( paket 1 / paket 2)
  2. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 Pend. Agama Islam dan BP kelas 8 ( paket 1 / paket 2)
  3. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 Pend. Agama Islam dan BP kelas 9 ( paket 1 / paket 2)

Mapel PPKn

  1. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 PPKn kelas 7
  2. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 PPKn kelas 8
  3. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 PPKn kelas 9

Mapel IPS

  1. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 IPS kelas 7
  2. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 IPS kelas 8
  3. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 IPS kelas 9

Mapel SB

  1. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 SB kelas 7
  2. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 SB kelas 8
  3. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 SB kelas 9

Mapel Matematika

  1. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 Matematika kelas 7
  2. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 Matematika kelas 8
  3. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021 Matematika kelas 9

Mapel

  1. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021  kelas 7
  2. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021  kelas 8
  3. Kisi-Kisi PAS Gasal TP.2020/2021  kelas 9

Siswa SMP Negeri 1 Margasari berkaya di BPTIK DIKBUD JATENG

Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) telah mengalihkan perhatian
dunia. Mau tidak mau, kita semua memasuki masa tatanan dan sistem
dunia yang berbeda, selama dan pasca pandemi Covid-19. Begitu juga
dengan dunia pendidikan, harus menyesuaikan ritme yang baru dari
dampak Covid-19. Semua harus bersiap memasuki dunia pendidikan
yang baru pada masa pendemi dan pasca Covid-19 dan dituntut untuk
bergerak cepat, menyesuaikan tantangan zaman, memaksimalkan
teknologi dan kreativitas.
Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas melaksanakan
teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan
dan kebudayaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut tentunya BPTIK
Dikbud harus terus melakukan inovasi baru terutama dalam menyikapi
kebijakan gagasan Mas Menteri Nadiem Makarim tentang Merdeka
Belajar dan Guru Penggerak. Konsep merdeka belajar menjadikan
pendidik dan siswa mengeksplorasi kreatifitas, sementara guru
penggerak menjadi subyek yang terus menerus mencari solusi atas
tantangan.
Dalam rangka melaksanakan tugas di bidang pengembangan teknologi,
informasi dan komunikasi dan sekaligus memberikan wahana bagi guru
dan siswa di Jawa Tengah agar tetap bisa berkarya, belajar dan
berprestasi di bidang teknologi, informasi dan komunikasi, maka BPTIK
Dikbud menyelenggarakan “Gelar Karya Virtual Guru dan Siswa
Jawa Tengah Tahun 2020”.

Namun demikian menyikapi perkembangan bencana Corona Virus
Disease (Covid-19) di Jawa Tengah serta dalam rangka mengantisipasi
dampak penyebaran Covid-19 yang lebih luas kepada masyarakat, maka
penyelenggaraan kegiatan Gelar Karya Virtual Guru dan Siswa
Jawa Tengah Tahun 2020 yang dilaksanakan secara Daring (Online).
Kegiatan Gelar Karya Virtual Guru dan Siswa Jawa Tengah Tahun
2020 akan diikuti oleh guru dan siswa jenjang pendidikan SD/MI/SDLB
sederajat, SMP/MTs/SMPLB sederajat dan SMA/SMK/MA/SMALB
sederajat di Jawa Tengah.
Dengan diselenggarakan kegiatan ini, diharapkan para guru dan siswa
sebagai salah satu bentuk alternatif implementasi program merdeka
belajar bagi guru dan siswa, yang menarik dan menantang dalam
rangka membina dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
kreativitas dan inovasi guru dan siswa melalui teknologi di era pandemi
Covid-19.
Untuk menjamin kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan Gelar Karya
Virtual Guru dan Siswa Jawa Tengah Tahun 2020 sesuai yang
dengan yang diharapkan, perlu disusun Panduan Pelaksanaan yang
dapat dijadikan pegangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara
lain: panitia, tim juri/juri, peserta, dan berbagai pihak lain yang terkait.

klik di sini juga

RAPAT ANGOTA PGRI RANTING SMP NEGERI 1 MARGASARI MASA BAKTI XXII TAHUN 2020-2025

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Guru_Republik_Indonesia

Persatuan Guru Republik Indonesia (disingkat PGRI) adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru. Organisasi ini didirikan dengan semangat perjuangan para guru pribumi pada zaman Belanda, pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

PGRI memiliki afiliasi dengan ASEAN Council of Teachers. PGRI juga tergabung dalam Education International, sebuah organisasi guru dunia yang terdiri dari 172 negara.

Sejarah

Pada awalnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah. Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di sekolah desa dan sekolah rakyat angka dua.

Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan keadaan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi terhadap pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik “merdeka” bertalu-talu, di tengah bau mesiu pengeboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:

  1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
  2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
  3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Arti lambang PGRI

Berikut ini penjelasan tentang arti pada lambang PGRI:

  • Bentuk: cakra/lingkaran melambangkan cita-cita luhur dan daya upaya menunaikan pengabdian terus-menerus.
  • Ukuran, corak, dan warna bidang: bagian pinggir lingkaran berwarna merah melambangkan pengabdian yang dilandasi kemurnian dan keberanian bagi kepentingan rakyat. Warna putih dengan tulisan “Persatuan Guru Republik Indonesia” melambangkan pengabdian yang dilandasi kesucian dan kasih sayang. Panduan warna pinggir merah-putih melambangkan pengabdian kepada negara, bangsa, dan tanah air Indonesia.
  • Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuning: Simbol yang melambangkan fungsi guru (pada pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan perguruan tinggi) dengan hakikat tugas pengabdian guru sebagai pendidik yang besar dan luhur.
  • Nyala api dengan 5 sinar warna merah: Simbol yang melambangkan arti ideologi Pancasila, dan arti teknis yakni sasaran budi pekerti, cipta, rasa, karsa, dan karya generasi.
  • Empat buku mengapit suluh: Posisi 2 datar dan 2 tegak (simetris) dengan warna corak putih melambangkan sumber ilmu yang menyangkut nilai-nilai moral, pengetahuan, keterampilan dan akhlak bagi tingkatan lembaga-lembaga pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan tinggi.
  • Warna dasar tengah hijau: Simbol yang melambangkan kemakmuran generasi.

 

Pengurus PGRI SMP Negeri 1 Margasari 2020-2025

 

Ketua : Rina Mulati, S.Pd.

Wakil Ketua : Tokhidin, S.Ag.

Sekretaris : Abdul Khamid, S.Pd., M.Pd.

Bendahara : Fasikhatul Ajizah, S.Pd.

Anggota :

Masturoh, S.Pd.

Lusi Weni Irmayanti, S.Pd.

Novi Diana Sari, S.Pd.

Toridah, S.Pd.

Panduan Asesmen di Awal Pembelajaran

Pandemi Covid-19 memaksa guru dan siswa untuk langsung mengubah cara pembelajaran normal menjadi Pembelajaran Jarak Jauh. Keadaan darurat membuat guru lupa melihat dan mempertimbangkan kondisi kesiapan siswa baik secara kognitif dan non kognitif sebelum dan selama Pembelajaran Jarak Jauh. Hal ini berimbas pada tantangan-tantangan yang sudah disebutkan di sesi sebelumnya.

Berangkat dari isu ini, selain menetapkan kebijakan mengenai kurikulum pada kondisi khusus di masa pandemi, Mendikbud juga mengimbau guru untuk melakukan asesmen diagnosis. Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.

Panduan Asesmen di Awal Pembelajaran

UH fungsi kuadrat kelas 9

guru mapel : Masturoh,S.Pd

TIDAK BOLEH BUKA BUKU 

MENGERJAKANNYA SESUAI DENGAN JADWAL

Ketentuan Mengerjakan  :

  1. Pastikan punya akun gmail dan password tdk lupa
  2. Kesempatan mengerjakan 1 peserta hanya 1x
  3. Ketika sudah masuk disegerakan mengerjakan sampai selesai.
  4. Pastikan semua isian terisi dengan baik dan benar sebelum di kirim
  5. isi kolom Nama menggunakan huruf balok
  6. pastikan HP terkoneksi internet (yg tdk memeiliki kwota mohon salah satu temen membantunya)

 

kalo sudah paham silahkan klik disini :

selamat mengerjakan

Kanvas Strategi Merdeka Belajar

Penyusun : Bukik Setiawan dan Elisabet Indah Susanti

Upaya merancang strategi pembelajaran seringkali disimplifikasi sekedar mengisi format silabus atau RPP. Guru tidak dibekali cara berpikir desain yang menjadi dasar dalam mendesain strategi pembelajaran apa pun. Padahal tugas membuat rancangan belajar adalah salah satu tugas yang paling menantang bagi guru. Terkesan abstrak, kompleks karena hubungan satu sama lain, dan tidak mudah diprediksi. Dengan tuntutan yang tinggi dan waktu terbatas, guru seringkali menduplikasi desain strategi pembelajaran dari orang lain.

Strategi pembelajaran adalah perangkat utama bagi profesi guru. Kemampuan mendesain strategi pembelajaran pada guru setara dengan kemampuan membuat resep atau intervensi pada dokter. Tanggung jawab profesi guru bermula dan terutama pada strategi pembelajaran yang digunakan.

Dalam kesempatan ini, Kampus Guru Cikal memperkenalkan sebuah alat bantu sederhana yang disebut sebagai Kanvas Strategi Merdeka Belajar. Kanvas ini bukan format silabus atau RPP yang baku, tapi alat bantu berpikir, alat untuk memvisualisasikan proses berpikir sehingga lebih mudah dimodifikasi, diperbaiki dan dikembangkan.

Dengan kanvas ini, guru bisa melihat gambaran besar rancangan proses belajar, termasuk melihat keterkaitan antar elemen. Kemudahan visual ini akan membangun kesadaran pada guru bahwa perubahan pada 1 elemen akan mempengaruhi elemen yang lain.

Tujuan Penggunaan

Kanvas Strategi Merdeka Belajar adalah alat bantu berpikir untuk menyusun:

  1. Silabus, rangkaian tahapan pembelajaran dalam 1 triwulan/semester
  2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), satu atau lebih pertemuan Untuk desain kurikulum, butuh kanvas yang lebih kompleks lagi.

Kunci Merdeka Belajar

Desain strategi pembelajaran bermula dari kemerdekaan belajar pada guru menjadi kemerdekaan belajar pada murid. Pada sisi guru, merdeka belajar adalah kunci awal untuk menggunakan kanvas ini, karena tanpa kemerdekaan belajar hanya akan melahirkan duplikasi desain tanpa memahami konteksnya. Pada sisi murid, strategi pembelajaran merdeka belajar membuat murid gemar belajar meski proses pembelajaran telah selesai. Kemerdekaan belajar yang dibutuhkan murid dalam mengatasi tantangan belajar di dunia nyata.

Prinsip Desain Strategi Merdeka Belajar

  1. Berpusat pada murid. Murid yang akan mengalami proses belajar sehingga desain belajar apapun harus dipastikan kesesuaiannya dengan profil murid. Pemahaman terhadap murid bisa dilakukan melalui berbagai cara: data sekunder sekolah, laporan belajar semester sebelumnya, asesmen di awal semester dan observasi pada minggu awal proses
  2. Proses bersifat iterasi. Proses mendesain proses belajar bukan proses yang langsung jadi, tapi bersifat iterasi. Dikaji dan diperbaiki berulang-ulang sampai menemukan desain belajar yang komprehensif. Elemen awal bisa jadi direvisi kembali setelah bagian akhir diselesaikan. Setelah selesai proses desain, isi kanvas dituangkan dalam format silabus atau RPP sesuai tujuan awal dalam mendesain. Anda bisa membuat sendiri atau memodifikasi format silabus atau RPP yang tersedia.
  3. Cita, Cara dan Cakupan Belajar. Kurikulum maupun desain belajar terdiri dari 3 komponen yaitu cita, cara dan cakupan. Cita atau kurikulum yang dinilai adalah tujuan belajar yang mau dicapai beserta bukti dan cara asesmennya. Cara atau kurikulum yang dialami murid adalah rangkaian strategi dan kegiatan belajar yang dilakukan guru. Cakupan atau kurikulum yang tertulis adalah konten/isi yang dipelajari murid sebagai konteks menguasai cita. Pemahaman terhadap 3 komponen ini akan membantu guru dalam merefleksikan suatu desain belajar.

Elemen Kanvas Strategi Merdeka Belajar

Kanvas strategi merdeka belajar terdiri dari 5 elemen yaitu:

  1. Profil Murid: Bagaimana gambaran karakteristik murid di kelas yang menjadi dasar untuk menyesuaikan atau menyusun elemen yang lain?
  2. Tujuan pembelajaran: Apa capaian belajar yang akan dicapai dalam satu atau sejumlah pertemuan? Tujuan pembelajaran biasanya diterjemahkan dari kurikulum yang digunakan oleh sekolah. Dalam praktik, guru perlu melakukan upaya melibatkan murid untuk mengubah tujuan pembelajaran menjadi tujuan
  3. Bukti dan Asesmen: Bukti: Apa produk atau hasil usaha murid yang membuktikan penguasaan suatu kompetensi? Asesmen: Apa serangkaian penilaian untuk memahami upaya dan hasil belajar murid dalam menguasai suatu kompetensi?
  4. Strategi pembelajaran: Bagaimana serangkaian tahapan dan aktivitas belajar baik yang dilakukan mandiri oleh murid maupun yang dipandu oleh guru? Strategi ini mengantarkan murid dari kondisi awal yang digambarkan pada elemen Profil Murid menuju penguasaan Tujuan Belajar.
  5. Cakupan: Apa saja konten atau isi dari satu atau lebih pelajaran yang digunakan guru untuk membantu murid menguasai Tujuan Belajar? Penting juga menuliskan sumber dari konten belajar tersebut.

Tahapan

Tahap Pembuatan Kanvas

 Profil Murid

  1. Petakan setidaknya 3 faktor: minat, cara belajar, pekerjaan orangtua
  2. Petakan 3 faktor dari seluruh murid. identifikasi poin yang dominan pada 3 faktor tersebut. Misal: Pekerjaan orangtua: mayoritas petani, sebagian pegawai & pengrajin
  3. Tuliskan 3 poin dominan untuk setiap 3 faktor di Kanvas Strategi Merdeka Belajar
  4. Bila telah mahir, Anda bisa menambahkan jumlah faktor yang dipetakan

Tujuan pembelajaran

  1. Identifikasi kompetensi yang akan dipelajari, boleh lebih dari 1 kompetensi yang memungkinkan untuk dicapai dalam proses belajar yang
  2. Pastikan menggunakan format kompetensi: kata kerja + topik/bidang + kriteria. Apabila belum, Anda bisa melakukan revisi agar sesuai dengan format tersebut
  3. Lengkapi dengan pertanyaan kunci untuk melakukan eksplorasi pemahaman utuh terhadap tujuan pembelajaran

Bukti dan Asesmen

  1. Tuliskan produk atau hasil belajar murid yang bisa menggambarkan keberhasilan murid dalam menguasai suatu kompetensi. Format: kata benda + kriteria
  2. Tuliskan cara dan pihak yang melakukan penilaian terhadap produk atau hasil belajar. Sebuah produk bisa dinilai dengan beragam cara dan beragam

Strategi pembelajaran:

  1. Gunakan cara berpikir mundur (backward thinking), rumuskan rangkaian kegiatan mulai kegiatan sebelum hasil akhir (tujuan, bukti & asesmen) hingga kegiatan awal pembelajaran.
  2. Setelah menyusun strategi, periksa kembali dengan menjawab pertanyaan yang mengacu pada 5M Cara Mengajar Cikal:
    1. Memberdayakan Konteks. Bagaimana produk/hasil belajar murid relevan dengan kehidupan sehari-hari?
    2. Memilih Tantangan. Bagaimana murid mendapat pilihan tantangan belajar yang sesuai minat dan kemampuannya?
    3. Membangun Keberlanjutan. Bagaimana dan pada saat apa umpan balik diberikan pada murid ketika mengerjakan produk/hasil belajar?
    4. Memahami Konsep. Bagaimana murid mengidentifikasi dan mempelajari konsep kunci?
    5. Memanusiakan Hubungan. Bagaimana murid merasa dipahami di awal dan sepanjang proses belajar?

Cakupan

  1. Pada elemen sebelumnya, topik dan konten pelajaran mungkin sudah terbayang tapi penting mengenali dan menuliskannya pada bagian ini. Tuliskan topik, konsep dan sumber belajar yang relevan
  2. Pastikan sumber belajarnya beragam: teks, video, jurnal, modul, narasumber atau observasi.

Tahap Kajian Kanvas

  1. Pastikan semua elemen kanvas telah diisi. Bila merasa ragu, tetap diisi. Karena hanya dengan diisi maka kanvas bisa dikaji
  2. Perhatikan dan pelajari keterkaitan setiap elemen kanvas. Apakah setiap elemen relevan dengan elemen yang lain? Bila ada yang terasa janggal, tandai. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang perlu diperbaiki atau diubah? Lakukan revisi
  3. Cari umpan balik dari rekan guru yang lain. Tiga kategori guru yang relevan dimintai umpan balik: guru bidang studi, guru pada kelas yang sama, guru jenjang sebelum atau setelahnya. Terima dan simak semua umpan balik. Gunakan umpan balik untuk melakukan revisi
  4. Pada kelas besar (kelas 4 ke atas), bisa juga minta umpan balik dari murid

Tahap Penggunaan Kanvas

  1. Kembali pada tujuan awal pembuatan kanvas, penyusunan silabus atau RPP. Penyusunan silabus disarankan secara kolektif. Setelah silabus selesai, guru menyusun
  2. Untuk penyusunan RPP, hasil kanvas dipindahkan ke format RPP yang digunakan berdasarkan keputusan guru dan sekolah. Tidak ada masalah dengan keragaman format RPP. Sebagian guru merasa cukup dengan RPP yang sederhana, sebagian yang lain butuh RPP yang detail termasuk skrip yang akan disampaikan di
  3. Dokumen RPP adalah dokumen hidup, dokumen yang terus menerus dikembangkan sepanjang proses pembelajaran. Apabila dinamika kelas mengarah pada arah yang berbeda dengan yang ditetapkan pada RPP, jangan ragu melakukan perubahan RPP. Perubahan RPP tetap bisa menggunakan kanvas strategi merdeka

Lampiran dan Sumber Belajar:

  1. Panduan Kanvas Strategi Merdeka Belajar. Unduh di
  2. Lembar Kanvas Strategi MerdekaUnduh di

 

Penyusun

Bukik Setiawan, budi.muhamad@cikal.co.id, media sosial @Bukik Elisabet Indah Susanti, elissabet.susanti@cikal.co.id

 

Desainer Grafis

  1. Abdurrahman Basyaiban, muhammad.abdurrahman@cikal.co.id, media sosial @mamanbasyaiban